Daftar Isi
Instrumen penelitian diperlukan ketika kita menyusun karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian. Instrumen penelitian menjadi sumber data yang mendukung isi karya tulis atau karya ilmiah. Setiap jenis penelitian pastinya membutuhkan metode penelitian dan jenis instrumen penelitian yang berbeda. Suatu instrumen penelitian harus valid agar data yang diperoleh benar-benar bermakna dan mengungkap variabel-variabel penelitian.
Penyusunan Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh para peneliti dalam kegiatan pengumpulan data. Menurut Sugiyono, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial sebagaimana yang digunakan dalam variabel penelitian.
Dari dua pengertian menurut ahli di atas kita dapat menyimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan sebagai alat pengumpulan data yang nantinya akan disusun menjadi suatu bentuk karya, seperti karya tulis atau karya ilmiah.
Penyusunan instrumen penelitian harus dilakukan oleh peneliti itu sendiri, khususnya untuk instrumen yang berjenis non-tes. Untuk instrumen yang tergolong dalam tes psikologis hanya dapat disusun oleh psikolog yang telah ahli dalam bidang. Peneliti bisa menggunakan hasil pengumpulan data dari ahli psikologis tersebut (kecuali jika memiliki sertifikat sebagai tester). Untuk menyusun instrumen tersebut ada beberapa langkah umum yang harus Anda lakukan, diantaranya adalah:
- Menentukan topik serta tujuan pengumpulan data berdasarkan variabel-variabelnya.
- Melakukan pengkajian teori-teori yang relevan dengan variabel-variabelnya.
- Menyusun variabel-variabelnya yang ada menjadi berbagai indikator.
- Mengembangkan susunan indikator yang telah dibuat menjadi draft pernyataan atau pertanyaan.
- Melakukan uji reliabilitas dan validitas (uji konten draft instrumen)
- Melakukan pengumpulan data.
Fungsi Penyusunan Instrumen Penelitian
Dalam proses penelitian instrumen ini tentunya memiliki fungsi yang sangat penting yakni digunakan sebagai alat dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun hasil sebuah penelitian. Adanya instrumen penelitian yang jelas akan memungkinkan anda untuk:
- Mengetahui sumber daya (resource) dari data yang akan teliti beserta jenis datanya.
- Mengetahui dan menentukan teknik pengumpulan data.
- Mengetahui langkah penyusunan instrumen penelitian yang tepat serta validitas masing-masing data.
- Digunakan sebagai sumber dalam menyusun sebuah karya, contoh untuk jurnal penelitian.
Instrumen penelitian yang baik mampu memenuhi kriteria tertentu dalam penelitian yang disyaratkan.
Cara Melakukan Validasi untuk Masing-Masing Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data harus valid. Artinya, instrumen harus benar-benar mampu mengumpulkan data/mengukur data terkait variabel yang diteliti. Kita tidak bisa menyusun instrumen berdasarkan ‘selera’ atau keinginan kita sendiri melainkan harus melalui proses validasi.
Bagaimana cara memvalidasi instrumen-instrumen penelitian dan cara mengetahui jenis instrumen yang paling tepat untuk setiap jenis penelitian? Berikut ini ada beberapa jenis instrumen penelitian, masing-masing karakteristiknya, dan cara validasi instrumen penelitian yang bisa Anda jadikan referensi.
Kuesioner
Bentuk instrumen penelitian atau sarana pengumpulan data pertama adalah lembar kuesioner. Lembar kuesioner ini akan berisi beberapa daftar pertanyaan sesuai dengan topik atau tema yang ingin diteliti. Agar hasilnya lebih akurat, Anda disarankan untuk mencari responden yang memiliki latar belakang yang sesuai dengan topik penelitian atau tema penelitian.
Kuesioner ini juga harus dirancang secara terstruktur, valid, reliable, mencakup objek yang tepat, pertanyaan tidak ambigu, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele. Instrumen penelitian ini cocok untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pendapat orang, sikap responden atas suatu hal, dan informasi demografis.
Kuesioner dapat divalidasi melalui beberapa teknik yang sering digunakan sebagai berikut.
- Validasi statistik menggunakan perangkat lunak lunak statistik seperti SPSS. Kuesioner diujicobakan terlebih dahulu dalam skala/lingkup sampel yang lebih kecil untuk kemudian diuji validitas dari hasil pengisian oleh responden.
- Validasi ahli (expert’s validation), dengan menyerahkan lembar kuesioner yang telah kita kembangkan kepada ahli di bidang variabel yang anda teliti. Validasi ini biasanya berguna untuk memeriksa kecocokan butir dalam kuesioner dengan variabel yang diteliti, ketepatan kebahasaan, dan aspek-aspek teknis lainnya. Validasi jenis ini memerlukan lembar validasi.
Observasi
Jenis instrumen yang selanjutnya adalah lembar observasi. Metode ini digunakan untuk mengamati perilaku atau situasi individu atas suatu kondisi. Kelebihan metode ini adalah lebih murah dan fleksibel. Dalam hal ini butuhkan observasi yang tepat guna mendukung data yang diperoleh. Anda juga memerlukan keterampilan khusus untuk menilai seseorang.
Observasi merupakan salah satu teknik penelitian data kualitatif yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lingkungan penelitian atau di lapangan. Lembar validasi dapat divalidasi secara statistik maupun melalui penilaian ahli seperti pada validasi lembar kuesioner.
Wawancara
Sama seperti lembar observasi, lembar wawancara ini juga merupakan instrumen penelitian yang kerap digunakan dalam metode penelitian kualitatif. Wawancara dilakukan dengan mengumpulkan informasi secara langsung dari narasumber melalui interaksi verbal. Cocok untuk penelitian yang memang membutuhkan interaksi secara langsung untuk memperoleh data-data yang akurat.
Lembar (pedoman) wawancara umumnya divalidasi oleh ahli menggunakan lembar validasi Wawancara sendiri merupakan suatu teknik pengumpulan data yang validitas jawabannya diperoleh melalui validitas beberapa unsur dalam wawancara sebagai berikut.
- Validitas sumber, yaitu teknik validasi yang menganalisis respon beberapa narasumber untuk pertanyaan yang sama dan selanjutnya menghubungkan kesesuaian jawaban sumber-sumber menjadi suatu data yang valid. Sumber-sumber (responden) yang dipilih juga harus merupakan mereka yang kompeten atau benar-benar memahami pertanyaan yang diajukan.
- Validitas waktu, yaitu melakukan wawancara pada waktu-waktu yang telah disepakati antara narasumber/responden dan pewawancara/peneliti. Tujuan hal ini yaitu agar tidak ada unsur bias dalam jawaban akibat narasumber terburu-buru atau tidak siap dalam meberikan jawaban. Peneliti juga dapat melakukan wawancara yang identik secara berulang jika memungkinkan untuk menguji konsistensi jawaban.
- Validitas teknik, yaitu mengkombinasikan teknik wawancara yang sama untuk semua narasumber. Wawancara dapat dilakukan dalam suasana formal, santai, atau suasana lain yang dapap disesuaikan dengan narasumber.
Focus Group Discussion (FGD)
Metode ini memungkinkan anda untuk mendapatkan data langsung dari sekelompok besar orang di saat yang sama. Beda dari wawancara yang sifatnya individual, FGD ini dilakukan dengan melibatkan banyak orang. Caranya adalah dengan melakukan diskusi dalam untuk grup melibatkan segerombolan orang.
Penelitian ini sangat cocok digunakan untuk penelitian-penelitian yang berhubungan dengan behavioral atau perilaku seseorang, ilmu informasi dan perpustakaan, catatan dalam teknologi informasi, hingga yang berhubungan dengan ilmu kearsipan. Saat ini metode penelitian ini juga populer digunakan untuk penelitian keperawatan dalam pengumpulan data. Focus Group Discussion sendiri biasanya digunakan sebagai teknik pengumpulan data penelitian kualitatif.
Teknik FGD ini pada dasarnya adalah wawancara kepada beberapa narasumber sekaligus sehingga cara validasinya serupa dengan teknik wawancara. Anda dapat memeriksa keterkaitan jawaban/respon dari setiap narasumber kemudian menyimpulkan jawaban yang sesuai berdasarkan referensi-referensi yang ada.
Eksperimen
Merupakan penyusunan instrumen penelitian yang metodenya dilakukan secara langsung dalam berbagai penelitian sains murni dan terapan. Para penelitinya biasanya akan melakukan percobaan langsung di laboratorium guna menguji berbagai reaksi yang timbul dalam objek penelitiannya. Eksperimen ini biasanya merupakan metode instrumen penelitian kuantitatif.
Eksperimen juga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian sosial, tidak hanya untuk penelitian sains di dalam laboratorium. Misalnya, Anda bisa bereksperimen dengan memberikan memberikan ‘perlakuan X’ pada kelompok ‘sampel A’ dan ‘perlakuan Y’ pada kelompok ‘sampel B’ untuk membandingkan mana perlakuan yang lebih efektif.
Eskperimen dikatakan valid jika menggunakan metode yang telah valid pula, misalnya dengan mengadopsi metode eksperimen yang digunakan pada penelitian-penelitian terdahulu.
Tes
Instrumen penelitian satu ini dapat berupa latihan, lembar kerja, dan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, kemampuan, dan intelegensi individu atau kelompok yang jadi subjeknya. Tes ini lebih kerap digunakan sebagai sebuah tes minat bakat, tes kepribadian, tes IQ, tes pencapaian, tes potensi, akademik, dan tes tes lainnya yang berhubungan dengan kemampuan seseorang.
Validasi instrumen tes biasanya berupa validasi butir pertanyaan yang dapat dilakukan secara statistik maupun deskriptif. Validasi ahli juga dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen ini.
Validitas Isi dan Validitas Konstruk
Pada intinya, setiap teknik validasi yang telah disebutkan di atas digunakan untuk mengetahui validitas isi dan validitas konstruk suatu instrumen penelitian.
Validitas isi suatu instrumen adalah sejauh mana butir-butir dalam instrumen mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan sejauh mana butir-butir itu mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur. Singkatnya, validitas isi merupakan keterwakilan pertanyaan terhadap kemampuan khusus yang harus diukur. Validitas isi ditentukan menggunakan kesepakatan ahli.
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana instrumen mengungkap suatu kemampuan atau konstruk teoretis tertentu yang hendak diukurnya. Proses pembuktiannya dapat dilakukan dengan membuktikan bahwa konstruk instrumen memang ada (exists) dan kemudian dibuktikan hasil pengukurannya secara empiris. Teknik analisis data yang banyak digunakan antara lain dengan analisis faktor eksploratori (exploratory factor analysis, EFA) maupun konfirmatori (confirmatory factor analysis, CFA).
Nah, itulah beberapa jenis instrumen penelitian beserta dengan jenis dan validasinya masing-masing. Semoga informasi diatas bermanfaat.
Jika Anda masih kesulitan dalam menyusun instrumen penelitian dan cara validasinya, kami menyediakan jasa penulisan karya tulis ilmiah profesional. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran menarik.
Adhitya Chandra merupakan salah satu penulis di Alayaam Education yang juga seorang guru profesional, blogger, dan ahli di bidang penelitian pendidikan. Dia aktif menulis karya ilmiah dan berhasil mempublikasikan beberapa artikel hasil penelitian yang dapat Anda lihat di Google Scholar.