Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah yang Benar

Artikel kebahasaan karya tulis ilmiah ini merupakan bagian ketujuh dalam seri cara membuat karya tulis ilmiah. Anda dapat mulai dari artikel pertama untuk secara lebih rinci mengetahui tahap-tahap dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

Ketika menulis karya ilmiah, ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan selain sumber rujukan, sebagaimana telah kami jelaskan pada artikel daftar pustaka karya tulis ilmiah. Salah satunya adalah kaidah kebahasaannya.

Bahasa dalam karya ilmiah tidak boleh sembarangan karena Anda harus memenuhi kaidah dan struktur bahasa yang tepat. Untuk karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia, Anda harus menggunakan bahasa baku dan penulisannya harus sesuai dengan EYD, kata-kata serapan diberi garis miring, dan berbagai peraturan lainnya. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah

Kaidah Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah

Kaidan kebahasaan memegang peranan penting dalam suatu karya tulis ilmiah. Melalui bahasa yang baik, kita dapat menyampaikan isi tulisan kita kepada orang lain dengan baik tanpa adanya kesalahan interpretasi. Selain itu, kebahasaan menjadi faktor penting bagi seorang reviewer jurnal untuk memutuskan apakah menerima atau menolak karya tulis ilmiah Anda.

Berikut ini ada beberapa kaidah mengenai penulisan karya ilmiah, diantaranya adalah:

Jenis Bahasa

Mengingat segmentasinya merupakan civitas akademis, dosen, dan para peneliti maka secara teknis karya ilmiah ini akan menggunakan bahasa baku yakni Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Selain membuat sifat karya ilmiah tersebut menjadi lebih formal, bahasa ini juga lebih mudah dipahami oleh seluruh pihak yang berkaitan.

Ragam Bahasa Karya Ilmiah

  • Baku: struktur bahasanya sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baku. Pemilihan kata-kata dan istilah juga sesuai dengan kaidah ejaan.
  • Logis: pesan yang disampaikan dapat diterima oleh akal.
  • Kuantitatif keterangan dalam tulisan dapat diukur pasti.
  • Tepat: ide yang diungkapkan harus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penulis serta tidak ambigu (bermakna ganda).
  • Denotatif: kata harus dipilih sesuai dengan makna yang sesungguhnya. Tidak melibatkan perasaan, mengingat sifat ilmu yang objektif.
  • Ringkas: tidak bertele-tele, namun maksud kata disampaikan dengan baik.
  • Runtun: ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan tingkatannya dalam kalimat ataupun paragraf.

Kaidah Ejaan

Kaidah ejaan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah sendiri merupakan kaidah ejaan yang sekarang berlaku, yakni EYD (Ejaan yang Disempurnakan). EYD sendiri terbagi menjadi 4 bagian, yakni: kaidah penggunaan huruf kapital dan huruf miring, kaidah penggunaan tata baca, kaidah pemenggalan kata, dan terakhir kaidah penulisan kata.

Kaidah Penggunaan Huruf Kapital

Meliputi 15 aturan, yakni:

  • Digunakan di awal kalimat.
  • Setelah petikan langsung.
  • Kata atau ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, Agama, Kitab Suci, termasuk kata gantinya.
  • Pangkat jabatan.
  • Gelar kehormatan.
  • Keturunan atau silsilah, contoh Raden Wijaya.
  • Nama hari-hari besar.
  • Nama bangsa, bahasa, dan suku.
  • Nama geografi.
  • Unsur nama negara, dokumen resmi, lembaga pemerintahan, dan sejenisnya.
  • Judul (buku, majalan, dan sejenisnya).
  • Bentuk ulang sempurna yang mengandung nama lembaga dan badan negara, termasuk untuk dokumen resmi.
  • Singkatan nama gelar, sapaan, dan pangkat.
  • Penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam pengacuan dan penyapaan.
  • Kata ganti tertentu, Anda dan Engkau.

Artikel terkait: Tips Menulis Karya Tulis Ilmiah

Kaidah Pemakaian Tanda Titik

Kaidah kebahasaan karya tulis iliah selanjutnya yaitu pemakaian tanda titik (.) yang memuat 8 aturan, yakni:

  • Digunakan di akhir kalimat yang bukan kalimat tanya atau kalimat seru.
  • Di belakang angka dan huruf dalam 1 bagan ikhtisar.
  • Sebagai pemisah angka dalam jam, menit, dan detik (penunjuk waktu).
  • Ditulis diantara nama penulis dan judul tulisan yang tidak berakhiran dengan tanda seru dan tanda tanya, tempat penerbit dalam daftar pustaka karya ilmiah.
  • Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya.

Sebaliknya tanda titik ini tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan yang bukan jumlah, penulisan judul yang merupakan kepala karangan, dan tidak digunakan dalam bagian alamat pengiriman, tanggal surat, hingga penerima surat.

Kaidah Penggunaan Tanda Koma

Tanda koma kerap digunakan untuk sebuah perincian, memisahkan kalimat (kalimat majemuk), untuk angka desimal, dan lain sebagainya.

Selain beberapa kaidah diatas, masih ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Mengingat penulisannya pasti disesuaikan dengan EYD yang memiliki aturan yang sangat lengkap.

Pemilihan Diksi

Pemilihan diksi atau kata yang digunakan dalam karya ilmiah juga akan sangat mempengaruhi makna dan kesan yang ditimbulkan setelah membaca karya ilmiah tersebut. Sebab itulah, penulis karya ilmiah harus memilih diksi yang sesuai dengan makna yang diinginkan.

Untuk pemilihan diksi sendiri sangat berkaitan dengan: sinonim, antonim, kata umum & kata khusus, kata indra, istilah dan jargon, kata ilmiah dan populer, kata slang, dan terakhir idiom.

Dalam karya ilmiah pun, penulisnya juga harus mampu menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif sendiri merupakan kalimat yang disusun berdasarkan kaidah bahasa yang berlaku, memuat unsur-unsur penting, memperhatikan EYD dan diksi yang tepat. Kalimat ini dibuat tidak bertele-tele dan lebih ringkas, tidak menggunakan pengulangan kata yang tidak diperlukan.

Kebahasaan Karya Ilmiah: dari Segi Struktur

  • JUDUL
  • ABSTRAK (Abstract): merupakan ringkasan singkat dari karya ilmiah yang ditulis. Disajikan dalam bentuk analisa terperinci mengenai pembahasan dari konten ilmiah tertentu. Abstrak ini akan membantu pembaca dalam memahami intisari artikel yang disajikan.
  • PENDAHULUAN/INTRODUCTION: disebut juga sebagai latar belakang dari studi atau penelitian yang dilakukan. Dalam bagian pendahuluan ini akan dimasukkan beberapa hal seperti dasar pemikiran, ide, lingkup masalah, fokus dan celah, serta implikasi dari hasil studi yang akan dilakukan.
  • METODE/METHOD: metode yang digunakan dalam penelitian.
  • HASIL DAN PEMBAHASAN/RESULTS AND DISCUSSION: merupakan bagian isi, berisi tentang penjabaran hasil dari studi dan penelitian yang dilakukan.
  • KESIMPULAN/CONCLUSION: kesimpulan dari pembahasan yang dijabarkan sebelumnya.

Apabila Anda menulis karya tulis ilmiah dalam bahasa Inggris, kami telah menuliskan aturan kebahasaannya pada setiap bagian struktur karya tulis ilmiah pada artikel penggunaan tenses dalam tulisan jurnal internasional.

Itulah beberapa kaidah kebahasaan karya tulis ilmiah secara umum. Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik, Anda tentunya harus memenuhi kaidah-kaidah diatas, ya!

Hubungi Jasa Skripsi dan Jurnal

Semoga artikel ini dapat membantu Anda menyampaikan hasil penelitian dengan baik sesuai dengan kaidah kebahasaan yang tepat. Apabila Anda memerlukan jasa penulisan karya tulis ilmiah, segera hubungi admin kami untuk memperoleh layanan profesional.