Daftar Isi
Metode penelitian tindakan (action research) termasuk metode penelitian deskriptif yang sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya. Namun, berikut kami bahas secara lebih mendalam apa itu metode penelitian tindakan, mulai dari pengertian, tujuan, kelebihan dan kekurangan, sampai dengan langkah-langkah penelitian tindakan.
Apa Itu Metode Penelitian Tindakan (Action Research)?
Penelitian tidnkan merupakan sebuah bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial (Kemmis, 1988). Lebih lanjut, Zuriah menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif yang dilakukan peneliti dalam sebuah situasi sosial yang bertujuan meningkatkan penalaran dan keadilan pratik pendidikan sosial peneliti, serta pemahaman peneliti tentang praktik dan terhadap situasi kondisi dan tempat dilakukannya penelitian (Zuriah, 2003).
Pendapat lain menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian yang meneliti tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, di mana hasilnya langsung dapat dikenakan atau dirasakan oleh masyarakat atau kelompok sasaran (Arikunto, 2017). Penelitian tindakan menekakan pada tindakan yang mengujicobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam skala mikro yang diharapkan mampu memperbaiki atau meningkatkan kualitas situasi sosial yang diteliti (Zuriah, 2003).
Penelitian tindakan memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu bentuk penyelidikannya sistemik dan bersifat kolektif, kolaboratif, refleksi diri, kritis, dan dilakukan sendiri oleh para peneliti. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman praktik dan artikulasi dari suatu pemikiran atau ide tertentu dalam rangka meningkatkan kualitas praktik (McCutcheon dan Jung, 1990:148).
Di lapangan, penelitian tindakan lebih identik dengan penelitian yang dilakukan oleh pelaku pendidikan untuk meningkatkan kualitas diri, kualitas pembelajaran, atau kualitas pendidikan itu sendiri secara umum. Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan memiliki dua tujuan pokok, yaitu meningkatkan (improve) dan melibatkan (involve). Improve merujuk pada peningkatan bidang praktik, peningkatan pemahaman praktik yang dilakukan oleh peneliti, dan peningkatan situasi tempat praktik. Sedangkan involve berkaitan dengan pelibatan pihak-pihak yang terkait. Apabila konteksnya penelitian tindakan kelas yang dilakukan di sekolah, maka pihak-pihak yang terkait adalah antara lain, kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, dan orang tua peserta didik (Grundy & Kemmis, 1990).
Penelitian Tindakan Kelas memiliki banyak keuntungan baik bagi guru, peserta didik, sekolah, lingkungan pembelajaran, maupun pendidikan secara umum. Prinsip, tujuan, dan manfaat PTK sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya.
Kesukaran Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Terdapat beberapa kesulitan dalam pelaksanaan penelitian tindakan. Peneliti biasanya mengalami dua kesulitan dalam pelaksanaan penelitian jenis ini, yaitu dalam dalam mengadakan evaluasi dan kesulitan dalam koordinasi antara peneliti dengan pelaksana kegiatan.
Kesukaran Evaluasi dalam Pelaksanaan PTK
- Evaluasi dalam pelaksanaan PTK terkadang tidak memperlihatkan peningkatan yang dapat diobservasi secara jelas karena tidak adanya kelompok-kelompok kontrol.
- Apabila dokumentasi yang dilakukan tidak sistematis dan hati-hati, peneliti akan mengalami kesulitan dalam analisis dan evaluasi tindakan.
- Stimulus atau tindakan yang diberikan terlalu lemah, bersifat relatif terhadap faktor-faktor lain yang terjadi di luar tindakan.
- Adanya pengaruh subjektivitas karena dalam PTK peneliti melakukan tindakan sendiri dan mengamati langsung peningkatan atau perubahan yang terjadi.
Kesukaran Kerjasama dalam Pelaksanaan PTK
Peneliti tidak mungkin melakukan tindakan dan pengamatan perubahan sekaligus dalam PTK, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan perlu adanya kerja sama antara peneliti dengan pelaksana kegiatan (decision maker). Kerjasama ini bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan, tetapi juga dapat mengakibatkan beberapa kesukaran, antara lain:
- Adanya kesulitan pembagian peran antara siapa yang akan menjadi pengambil keputusan dan siapa yang meneliti karena sulitnya menjelaskan apakah tindakan yang dilakukan merupakan suatu penelitian atau suatu program tindakan biasa di kelas.
- Adanya ketergantungan antara peneliti dan pelaksana program, sedangkan kedua belah pihak mempunyai orientasi dan perbedaan dalam deskripsi pekerjaan.
- Adanya ketentuan serta requirement interdisiplin dari peneltian tindakan sehingga membuat penelitian tindakan mengharuskan kerja sama yang baik.
Langkah-Langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum, langkah-langkah penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan refleksi/evaluasi(reflecting) sebagaimana disajikan pada gambar berikut.
Gambar di atas menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan sebuah kesatuan, saling berkaitan, dan tidak dapat dipisahkan. Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas disebut siklus, di mana satu siklus terdiri atas 4 langkah sistematis. Siklus dapat dihentikan apabila tindakan yang dilakukan sudah memenuhi dampak atau peningkatan tertentu yang telah ditentukan sebelum penelitian tindakan dilakukan.
Nazir (1988) menjelaskan langkah-langkah dalam penelitian tindakan sebagai berikut:
- Melakukan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pekerja praktis, dan decision maker.
- Menghimpun data dari berbagai literatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dikaji maupun metode-metode penelitian terkait.
- Merumuskan hipotesis dan strategi pendekatan dalam memecahkan masalah.
- Membuat desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan pelaksana program. Prosedur, alat, dan kondisi penelitian harus ditentukan pada tahap ini.
- Menentukan kriteria evaluasi, teknik penilaian/pengukuran, serta teknik-teknik analisis yang akan digunakan dari sumber-sumber yang valid.
- Mengumpulkan data, melakukan analisis, dan melakukan interpretasi temuan, serta melakukan generalisasi dan saran-saran yang objektif dan kredibel.
- Melaporkan hasil penelitian melalui tulisan ilmiah sesuai kaidah-kaidah yang ada.
Demikian penjelasan metode penelitian tindakan, meliputi pengertian, tujuan, kelebihan dan kekurangan, dan langkah-langkah penelitian tindakan khususnya penelitian tindakan kelas. Apabila Anda memerlukan bantuan jasa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), segera hubungi kami untuk mendapatkan layanan profesional dengan biaya rasional.
Adhitya Chandra merupakan salah satu penulis di Alayaam Education yang juga seorang guru profesional, blogger, dan ahli di bidang penelitian pendidikan. Dia aktif menulis karya ilmiah dan berhasil mempublikasikan beberapa artikel hasil penelitian yang dapat Anda lihat di Google Scholar.